Pemuda Untung Rp 16 Juta dengan Drone Pestisida

Pemuda Untung Rp 16 Juta dengan Drone Pestisida

Ada kisah inspirasi seorang pemuda dari negara tetangga kita, Malaysia. Pemuda ini bernama Mohammad Saifullah Halim, seorang pemuda yang berhasil membuat gebrakan di tengah pandemi COVID-19, dia membuat teknologi pesawat drone untuk menjaga alur kerja petani di jalur yang benar.

Walaupun ide ini sudah pernah dibuat dibeberapa negara lainnya, namun di daerah pemuda ini baru dia yang pertama membuat ide inspirasi seperti ini. Dan berkat ide pemuda ini dengan memanfaatkan teknologi, dia mampu menghasilkan banyak uang dan juga menjadi penyelamat bagi bisnis petani sambil menjaga kelangsungan hidup disana.

Pandemi virus Corona sendiri memang sudah menyerang semua sektor bisnis termasuk pertanian yang berdampak pada petani yang takut meninggalkan rumah karena virus mematikan ini. Jadi drone adalah solusi tepat menurut pemuda ini.

Mohammad Saifullah Halim adalah pemuda yang berusia 22 tahun, dia mulai menerbangkan pesawat drone untuk menyemprotkan pestisida pada tanaman di lahan seluas 11 hektar. Gagasan ini ternyata diterima dengan sangat baik oleh petani lainnya, sehingga banyak pesanan terus masuk dari ide inspirasinya tersebut.

Pemuda ini mengatakan bahwa yang dia lakukan adalah keputusan yang sudah tepat untuk dilakukan setelah menyelesaikan studinya. Dia bercerita bahwa memulai dengan satu drone yang dibeli untuk digunakan di sawah seluas 11 hektar, dan setalah itu pemuda ini mulai mendapatkan permintaan dron dari teman ayahnya dan juga penduduk desa terdekat.

Mulai dari situlah, permintaan terus mengalir dan pemuda ini kemudian membeli tambahan pesawat tak berawak untuk memperluas layanan dan untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan petani di sekitar daerahnya.

Menurut pemuda ini drone sekarang sangat dicari karena para petani sangat berhati-hati meninggalkan rumah mereka karena takut terpapar virus Corona sehingga ide kreatifnya ini menjadi alternatif yang sangat baik.

Petani juga sangat terkesan dengan efisiensi yang dimiliki oleh drone. Menurut mereka apa yang biasanya dilakukan sudah memakan waktu berjam-jam, namun dengan menggunakan drone hanya dilakukan dalam waktu setengah jam saja.

Bahkan karena kelebihan tersebut para petani tidak keberatan sama sekali untuk membayar tarif dari USD 2,80 ke USD 4,66 per 0,29 per hektar. Para petani lebih suka menyemprot menggunakan drone karena lebih merata, dan akan meningkatkan hasil mereka dibandingkan dengan praktik normal menggunakan pompa biasa.

Dengan permintaan yang sangat tinggi terhadap drone-nya, pemuda ini akhirnya memutuskan untuk membeli drone kedua dan mempekerjakan dua asisten dalam membantu pekerjaannya. Dan kini dia mengaku bisa menghasilkan uang sekitar USD 1.165 atau sekitar Rp 16 juta per bulan hanya dengan menyemprotkan pestisida pada para petani.

Pemuda ini memang bekerja di sawah, namun petani sayuran sudah mulai mendekatinya dan meminta layanan drone-nya juga. Pemuda penuh inspirasi ini juga mendesak pemuda pemuda di seluruh Malaysia untuk mengikuti jejaknya dan mencoba menjelajahi pasar yang belum dimanfaatkan saat ini.

Inspirasi yang diberikan oleh pemuda Mohammad Saifullah Halim ini patut kita contoh, meskipun kita tidak mau terjun di dunia pertanian, tapi ide kreatif dan semangatnya sebagai seorang pemuda patut kita contoh.

Bagi rekan muda yang mempunyai kisah inspirasi (nyata) tentang pemuda jangan sungkan untuk berbagi dengan kami melalui email kilaspemuda@gmail.com, setiap kisah yang dibagikan akan kami publish di Blog Kilas Pemuda, dan semoga kisah-kisah yang dibagikan menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya di luar sana.

Posting Komentar untuk "Pemuda Untung Rp 16 Juta dengan Drone Pestisida"