Saat Harus Mengemis Cinta, Itu Bukan Cinta Sejati

Saat Harus Mengemis Cinta, Itu Bukan Cinta Sejati

Ketika rekan muda harus memohon cinta, itu bukan cinta sejati, itu adalah kurangnya martabat dan rasa hormat untuk diri sendiri. Karena ketika mencintai seseorang, rekan muda akan merawatnya dan berusaha mencegahnya sebisa mungkin dari rasa sakit. Jadi, jika rekan muda tidak melindungi diri sendiri dari "cinta palsu", jika tidak menjaga diri sendiri dari rasa sakit, maka rekan muda tidak benar-benar mencintai diri sendiri.

Mencintai diri sendiri adalah langkah pertama menuju mencintai sepenuhnya, sehingga rekan muda tidak menjadi korban manipulasi atau perlakuan buruk. Rekan muda mungkin berpikir bahwa penderitaan tidak dapat dihindari dalam situasi ini, tetapi itu tidak benar.

Setiap manusia mampu memperbaiki diri, membuat orang lain tidak mungkin memanfaatkan perasaan mereka, dan mengevaluasi apakah mereka pantas berada dalam hubungan yang tidak memberi mereka kebahagiaan, kenikmatan, atau pertumbuhan.

Sakitnya mencintai seseorang yang tidak membalas cintamu


Ketika ingin mengucapkan selamat tinggal pada hubungan dengan seseorang yang tidak membalas cinta rekan muda, yang tidak pernah menunjukkan perhatian atau kasih sayang, maka rekan muda harus menghormati masa duka tersebut, yang mengharuskan untuk memberi diri rekan muda ruang agar memahami apa yang terjadi pada rekan muda.
 
Saat Harus Mengemis Cinta, Itu Bukan Cinta Sejati

Rasa sakit yang terlibat perlu direfleksikan dan ditangani, menyadari bahwa orang lain tidak mau membalas cinta itu akan menjadi penderitaan yang dapat membuat rekan muda merasa seperti ada sesuatu yang memakan rekan muda hidup-hidup dari dalam. Rekan muda mungkin merasa bahwa ketiadaan cinta adalah pengkhianatan terhadap perasaan dan ejekan terhadap kemampuan rekan muda untuk mencintai.

Beri diri rekan muda waktu untuk marah, menyangkal kenyataan, berfantasi, gelisah, dan sakit, lepaskan semua perasaan itu dan kemudian kumpulkan kembali bagian diri rekan muda yang telah rusak dan yang masih utuh, untuk menyatukan emosi yang saling bertentangan, dll.

Semua ini penting bagi rekan muda untuk mencintai diri sendiri, merasa penting, dan menghargai diri sendiri. Pada akhirnya, ketika melepaskan seseorang yang tidak mencintai rekan muda, maka akan dimemulai proses kebebasan emosional, yang melibatkan katarsis untuk mengucapkan selamat tinggal pada rasa sakit tersebut.

Kehilangan minat untuk kasih sayang


Kasih sayang harus segera ditunjukkan; tapi tidak harus mengemis untuk itu. Jika rekan muda memohon untuk itu, sama saja menyerahkan diri rekan muda pada jenis siksaan terburuk: ketidakpedulian. Ketidakpedulian melibatkan ketidakseimbangan dalam hubungan, dan ditopang oleh fondasi hubungan yang lemah.
 
Saat Harus Mengemis Cinta, Itu Bukan Cinta Sejati

Ketidakpedulian sangat berdampak buruk untuk sebuah hubungan karena bisa membuat pasangan merasa ketidaktertarikan yang berkelanjutan. Jadi, rekan muda akan menyadari bahwa tidak semua "cinta" adalah cinta sejati, dan hanya karena rekan muda menginginkan seseorang tidak berarti mereka akan menginginkan rekan muda kembali. Agar pasangan bisa bahagia bersama, kedua anggota perlu tertawa bersama, membuat keputusan bersama, dan saling mencintai bersama.

Cinta yang didasarkan pada perilaku sehat, bukan hanya perasaan, hanya dapat diciptakan tanpa adanya kebohongan, alasan, dan ketidaktertarikan. Rekan muda layak berada dalam hubungan dekat yang didasarkan pada saling menghargai, menghabiskan waktu bersama, dan kasih sayang yang timbal balik.

Perlunya memelihara harga diri


Tidak ada yang bisa membuat rekan muda tidak bahagia tanpa persetujuan rekan muda. Untuk membangun sebuah hubungan yang bahagia, rekan muda harus mencintai diri sendiri, menghargai diri sendiri, dan percaya bahwa rekan muda itu penting. Dengan kata lain, rekan muda harus menunjukkan pada diri sendiri bahwa rekan muda mencintai diri sendiri setiap hari.
 
Saat Harus Mengemis Cinta, Itu Bukan Cinta Sejati

Setelah rekan muda melakukannya, secara tidak sadar akan berhenti terlibat dengan orang-orang yang tidak menunjukkan minat pada rekan muda. Rekan muda akan berhenti menundukkan diri pada siksaan emosional ketidakpedulian yang menghancurkan perasaan dengan pesan yang diabaikan dan kecuekan yang tidak jelas.

Tidak masalah siapa yang mengecewakan rekan muda, atau merasa bahwa tidak ada cinta dalam hidup kita, atau rekan muda tidak percaya lagi pada cinta abadi. Hal itu wajar, karena cinta yang esensial adalah cinta untuk diri sendiri, dan berdasarkan sentimen ini, rekan muda dapat mengevaluasi apa yang pantas dan tidak pantas untuk rekan muda dapatkan.

Posting Komentar untuk "Saat Harus Mengemis Cinta, Itu Bukan Cinta Sejati"